Download LK 0.1 Lembar kerja Belajar Mandiri PPGJ
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul |
KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN |
||
Judul
Kegiatan Belajar (KB) |
1. KONSEP DASAR, RASIONAL, DAN LANDASAN ILMU PENDIDIKAN 2. KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK 3. TEORI BELAJAR DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN 4. KURIKULUM PENDIDIKAN DI INDONESIA |
||
No |
Butir Refleksi |
Respon/Jawaban |
|
1 |
Garis besar
materi yang dipelajari |
1. Konsep Dasar dan Rasional Ilmu Pendidikan Landasan pendidikan merupakan seperangkat asumsi
yang dijadikan titik tolak dalam praktik pendidikan. Melalui studi pendidikan
diperoleh pemahaman tentang landasan pendidikan yang akan dijadikan sebagai
titik tolak dalam praktik pendidikan yang akan dilaksanakan. Hal tersebut
dimulai dengan memahami hakekat manusia, di mana manusia sebagai pelaku utama
yang memiliki peran sebagai subjek di dalamnya 2. Landasan Ilmu Pendidikan Ø Landasan Filosofis Ø Landasan Yuridis Ø Landasan Empiris Ø Landasan Sosiologis Ø Landasan Historis Ø Landasan Religi 3. Penerapan Landasan Ilmu Pendidikan dalam Praktik Pendidikan Ø Landasan Filosofis Ø Landasan Yuridis Ø Landasan Empiris Ø Landasan Religius 4. Karakteristik peserta didik Ø Pengertian Karakteristik Peserta Didik Karakteristik peserta didik adalah salah satu variabel dalam desain
pembelajaran yang biasanya didefinisikan sebagai latar belakang pengalaman
yang dimiliki oleh peserta didik termasuk aspek-aspek lain yang ada pada diri
mereka seperti kemampuan umum, ekspektasi terhadap pembelajaran dan ciri-ciri
jasmani serta emosional siswa yang memberikan dampak terhadap keefektifan
belajar. Ø Ragam Karakteristik Peserta Didik Karakteristik peserta didik meliputi: etnik,
kultural, status sosial, minat, perkembangan kognitif, kemampuan awal, gaya
belajar, motivasi, perkembangan emosi, perkembangan sosial, perkembangan
moral dan spiritual, dan perkembangan motorik. 5. Teori belajar dan
implikasinya dalam pembelajaran Ø Teori belajar Behavioristik dan implikasinya dalam
pembelajaran ·
Pandangan
Teori Belajar Behavioristik ·
Impliaksi
Teori Behavioristik dalam Kegiatan Pembelajaran Ø Teori belajar Kognitif dan implikasinya dalam
pembelajaran ·
Pandangan
Teori Belajar Kognitif ·
Implikasi
Teori Kognitif dalam Kegiatan Pembelajaran Ø Teori belajar Konstruktivistik dan implikasinya
dalam pembelajaran ·
Pengertian
Belajar Menurut Pandangan Konstruktivistik ·
Implikasi
Teori Belajar konstruktivistik dalam Pembelajaran Ø Teori belajar Humanistik dan implikasinya dalam
pembelajaran ·
Pengertian Belajar
Menurut Teori Belajar Humanistik ·
Implikasi
Teori Belajar Humanistik dalam Kegiatan Pembelajaran 6. Kurikulum pendidikan di
Indonesia Ø Konsep Dasar Kurikulum Kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan peserta didik sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai. Dari beberapa konsep, pada dasarnya
kurikulum dianggap sebagai mata pelajaran, pengalaman belajar dan sebagai
perencanaan program pembelajaran. Ø Pembaharuan kurikulum di Indonesi Perkembangan kurikulum yang terjadi di Indonesia
setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, setidaknya kita telah mengalami
sepuluh kali perubahan kurikulum. Mulai dari kurikulum 1947, 1952, 1964,
1968, 1975, 1984, 1994, kurikulum berbasis kompetensi 2004, KTSP 2006 dan
kurikulum 2013. Ø Peran, Fungsi, dan Komponen Kurikulum Kurikulum memiliki tiga
peran yaitu peran konservatif, peran kreatif dan peran
kritis evaluatif. Isi kurikulum memiliki empat fungsi, yaitu 1) fungsi pendidikan umum
(common and general education), 2) suplementasi (suplementation), 3)
eksplorasi dan 4) keahlian. Komponen-komponen kurikulum diistilahkan sebagai
anatomi kurikulum yang terdiri dari komponen tujuan, isi, aktivitas belajar
dan evaluasi. Ø Hakikat Pengembangan Kurikulum kajian yang penting untuk diketahui oleh seorang
pendidik tentang kurikulum adalah terkait konsep kurikulum ideal dan
kurikulum aktual, serta kurikulum tersembunyi (hidden curriculum). Ø Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kurikulum faktor yang mempengaruhi implementasi kurikulum
adalah faktor guru, peserta didik, sarana dan fasilitas, lingkungan 164
sekolah, peminatan grup, budaya dan ideologi, supervisi pembelajaran, dan
proses asesmen sebelum pelaksanaan sebuah implementasi kurikulum. Ø Strategi penerapan kurikulum dan tantangannya di
masa depan Strategi dalam penerapan kurikulum dipengaruhi oleh
kesiapan mental guru dalam menyikapi perubahan yang akan terjadi di masa
depan, sehingga kita perlu mengkaji tantangan-tantangan apa saja di masa
depan yang dapat dijadikan acuan dalam menentukan strategi dalam penerapan
kurikulum dan keterbukaan pola pikir. |
|
2 |
Daftar
materi yang sulit dipahami di modul ini |
1. Materi Penerapan Landasan Ilmu Pendidikan dalam Praktik Pendidikan 2. Ragam Karakteristik Peserta Didik 3. Pandangan teori belajar
behavioristik, kognitif, kontruktif, dan humanistik. 4. Materi peran, fungsi dan
komponen kurikulum 5. Hakikat pengembangan
kurikulum |
|
3 |
Daftar
materi yang sering mengalami miskonsepsi |
1. Penerapan landasan empiris (Psikologis,
sosiologis dan historis) 2.
Implikasi teori belajar behavioristik,
kognitif, konstruktif, dan humanistik. 3. konsep kurikulum ideal dan kurikulum aktual, serta
kurikulum tersembunyi (hidden curriculum). |
|
Judul Modul |
Modul 2 PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21 |
||
Judul
Kegiatan Belajar (KB) |
1. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN ABAD 21 2. PROFIL DAN KOMPETENSI GURU ABAD 21 3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI GURU ABAD 21 4. STRATEGI PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN |
||
No |
Butir Refleksi |
Respon/Jawaban |
|
1 |
Garis besar
materi yang dipelajari |
1. Karakteristik pembelajaran
abad 21 Ø Karakteristik pembelajaran abad 21 ·
Fenomena
perubahan pembelajaran abad 21 ·
Karakteristik
Peserta Didik Abad 21 ·
Peran Guru
dalam Pembelajaran Abad 21 ·
Model-model
Pembelajaran Abad 21 ·
TPACK sebagai
Kerangka Integrasi Teknologi 2. Profil dan kompetensi guru
abad 21 Ø Profil Guru Efektif Abad 21 ciri-ciri agar seorang guru terkelompok ke dalam
guru yang profesional, yaitu; 1. Memiliki kepribadian yang matang dan
berkembang 2. Memiliki keterampilan untuk membangkitkan minat peserta didik
3. Memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat 4. Sikap
profesionalnya berkembang secara berkesinambungan 5. Menguasai subjek (kandungan
kurikulum) 6. Mahir dan berketrampilan dalam pedagogi (pengajaran &
pembelajaran) 7. Memahami perkembangan murid-murid dan menyayangi mereka 8.
Memahami psikologi pembelajaran (cognitive psychology) 9. Memiliki kemahiran
konseling. Ø Kompetensi Guru Abad 21 ·
Kompetensi
Pedogogik ·
Kompetensi
Kepribadian ·
Kompetensi
Sosial ·
Kompetensi
Profesional Ø Kompetensi Guru Abad 21 yang Memesona ·
Guru harus
bisa menjadi teman belajar (co learner) yang menyenangkan, pandai membuat
analogi materi yang sulit dengan padanan sehingga mudah dipahami ·
Pandai membuat
metafora atau perumpamaan sebagai strategi sehingga peserta didik mudah
menangkap esensi dari suatu materi. ·
Canggih. Guru
memesona harus terlihat canggih sehingga generasi z merasa ada sesuatu yang
perlu dipelajari dari gurunya dan terkagum-kagum. ·
Humoris namun
tegas dan disiplin. ·
Guru pandai
berempati dan menyayangi peserta didik. ·
Memiliki rasa
kesepenuhhatian dan menyadari apa yang dilakukan adalah panggilan jiwa. 3. Tugas pokok dan funsi guru
abad 21 Ø Profesi Guru dalam Pandangan Yuridis Ø Tugas Pokok Guru Berdasarkan Undang-Undang ·
Merencanakan
Pembelajaran atau Pembimbingan ; pengkajian kurikulum, pengkajian
program tahunan (prota) dan program semester (prosem), penyusunan
silabus, pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). ·
Melaksanakan
Pembelajaran atau Pembimbingan ·
Melaksanakan
Penilaian; pelaksanaan penilaian, prinsip penilaian. ·
Membimbing,
Mendidik dan Melatih ·
Melaksanakan
Tugas Tambahan Ø Fungsi Guru Berdasarkan Undang-Undang 4. Strategi pengembangan
keprofesian berkelanjutan Ø Pengembangan Profesi Berkelanjutan Guru perlu meletakkan “life long education” sebagai
paradigm dalam beraktifitas menjalankan profesinya. Guru adalah seorang
professional dan agen pembaharuan seharusnya tidak menunggu tawaran pihak
luar dalam upaya melakukan pengembangan diri. Ø Guru sebagai Profesional yang Reflektif Ciri utama seorang profesional adalah mau belajar
dan melakukan refleksi diri. Refleksi adalah proses berpikir mendalam tentang
suatu aktifitas dan berupaka menemukan strategi penyelesaian masalahnya. Ø Strategi Pengembangan Profesi Guru Abad 21 ·
Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) terdiri
dari 3 komponen, yaitu pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya
inovatif. |
|
2 |
Daftar
materi yang sulit dipahami di modul ini |
1. Fenomena perubahan pembelajaran abad 21 2. Model-model Pembelajaran Abad 21 3. Profil guru efektif abad 21 4. Profesi guru dalam pandangan
yuridis 5. Materi guru sebagai profesional
yang reflektif |
|
3 |
Daftar
materi yang sering mengalami miskonsepsi |
1. TPACK sebagai Kerangka Integrasi Teknologi 2. Materi kompetesi guru abad
21 3. Materi pengembangan
keprofesian berkelanjutan. |
|
Judul Modul |
MODUL 3 PEMBELAJARAN INOVATIF |
||
Judul Kegiatan
Belajar (KB) |
1. PEMBELAJARAN STEAM (SCIENCE, TECHNOLOGY,
ENGINEERING, ART, AND MATHEMATICS) 2. PEMBELAJARAN BERBASIS NEUROSAINS 3. PEMBELAJARAN DIGITAL 4. MODEL PEMBELAJARAN “BLENDED LEARNING” |
||
No |
Butir Refleksi |
Respon/Jawaban |
|
1 |
Garis besar
materi yang dipelajari |
1. Pembelajaran Steam (Science, Technology,
Engineering, Art, And Mathematics) Ø Pengertian Pembelajaran STEAM Pembelajaran STEAM merupakan singkatan dari pembelajaran Science,
Technology, Engineering, Art and Mathematics. STEAM dikenal di Indonesia dengan
Sciences sebagai Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Technology sebagai ilmu teknologi,
Engineering sebagai ilmu teknik, Art sebagai ilmu seni, seperti seni musik,
seni lukis, dan seni kriya, serta Mathematics sebagai ilmu matematika. Ø Tujuan dan Fungsi Pembelajaran STEAM Tujuan pembelajaran STEAM dapat mengasah tingkat
literasi STEAM pada peserta didik. Literasi STEAM menjadi tujuan yang dapat
dicapai oleh peserta didik maupun pendidik. Bagi peserta didik, literasi
STEAM akan berguna dalam perkembangan kehidupannya dan bagi pendidik literasi
STEAM bermanfaat menunjang kinerja mendidik generasi yang kompetitif dan
kolaboratif. Ø Prinsip-Prinsip Pembelajaran STEAM ·
Prinsip
perhatian dan motivasi ·
Prinsip
keaktifan ·
Prinsip
keterlibatan langsung ·
Prinsip pengulangan ·
Prinsip
tantangan ·
Prinsip
balikan dan penguatan ·
Prinsip
perbedaan individual Ø Pembelajaran STEAM menggunakan Model Problem Based
Learning Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis
masalah merupakan model pembelajaran yang menantang peserta didik untuk
belajar bagaimana belajar, dan bekerja secara berkelompok untuk mencari
solusi dari permasalahan dunia nyata. Pembelajaran berbasis masalah meliputi pengajuan
pertanyaan atau masalah, memusatkan pada keterkaitan antar disiplin,
penyelidikan asli/autentik, kerjasama dan menghasilkan karya serta peragaan. Ø Pembelajaran STEAM Berpusat pada Proyek Pembelajaran STEAM di kelas perlu direncanakan dengan cermat, berbasis
proyek, dan berpusat pada peserta didik, dan harus mencakup disiplin ilmu:
sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika dalam satu unit atau proyek
yang kohesif (memiliki keterkaitan secara padu dan utuh). Ø Tantangan-Tantangan dalam Pembelajaran STEAM ·
Perbedaan
pendekatan/cara dalam menerapkan pembelajaran STEAM ·
Kurangnya
standar yang jelas ·
Dianggap
terlambat saat STEAM hanya diterapkan pada pendidikan tingkat menengah 2. Pembelajaran Berbasis Neurosains Ø Pengertian Neurosains, Kapasitas dan Fungsi Bagian
Otak Manusia Ø Cara Otak Kita Belajar Ø Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis Neurosains Ø Tahap-tahap pembelajaran berbasis neurosains ·
Tahap persiapan ·
Tahap akuisisi ·
Tahap
elaborasi ·
Tahap formasi memori ·
Tahap integrasi fungsional 3. Pembelajaran digital Ø Konsep dan Prinsip Pembelajaran Digital ·
Pengertian
Pembelajaran Digital ·
Prinsip-Prinsip
Penerapan Pembelajaran Digital Ø Pemanfaatan Pembelajaran Digital Ada 3 potensi atau fungsi pembelajaran digital yang dapat dimanfaatkan
dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai alat komunikasi, alat mengakses
informasi, dan alat pendidikan atau pembelajaran. Ø Ragam Pembelajaran Digital 4. Model pembelajaran “blended learning” Ø Pengertian Pembelajaran Blended Learning Pembelajaran blended learning tidak hanya sekedar
mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran di kelas. Namun dalam pembelajaran
blended learning keberadaan teknologi lebih difokuskan untuk memfasilitasi
peserta didik dalam mengeskplorasi materi bahan ajar dan mendapatkan
pengalaman belajar secara mandiri. Dalam model pembelajaran ini, sesi online
dan sesi tatap muka berjalan saling melengkapi dan berkesinambungan. Artinya,
pada sesi pembelajaran online membahas materi dan kegiatan pembelajaran pada
sesi tatap muka, begitu juga sebaliknya. Ø Karakteristik pembelajaran ‘Blended Learning’ Ø Model-model pembelajaran ‘Blended Learning’ ·
Model Rotasi
(Rotation Model) ·
Model Kelas
Flex ·
Model
Self-Blend ·
Model
Enriched-Virtual ·
Memilih model
kelas yang sesuai Ø Merancang model pembelajaran ‘Blended Learning’ |
|
2 |
Daftar
materi yang sulit dipahami di modul ini |
1. Pembelajaran STEAM menggunakan Model Problem Based
Learning 2. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran STEAM 3. Pengertian Neurosains, Kapasitas dan Fungsi Bagian
Otak Manusia 4. Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis Neurosains 5. Ragam pembelajaran digital 6. Konsep dan prinsip pembelajaran
digital 7. Merancang model pembelajaran ‘Blended Learning’ |
|
3 |
Daftar
materi yang sering mengalami miskonsepsi |
1. Tantangan dalam pembelajaran
STEAM 2. Tahap-tahap pembelajaran berbasis neurosains 3. Prinsip-prinsip penerapan pembelajaran digital 4. Model-model pembelajaran ‘Blended Learning’ |
|
Judul Modul |
MODUL 4 PERANCANGAN PEMBELAJARAN INOVATIF |
||
Judul
Kegiatan Belajar (KB) |
1. MERANCANG PEMBELAJARAN INOVATIF 2. MERANCANG PEMBELAJARAN STEAM 3. MERANCANG PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING 4. MERANCANG PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING |
||
No |
Butir Refleksi |
Respon/Jawaban |
|
1 |
Garis besar
materi yang dipelajari |
1. Merancang Pembelajaran Inovatif Ø Pengertian Rancangan Pembelajaran Inovatif Adapun rancangan pembelajaran inovatif dalam hal ini
dimaknai sebagai aktivitas persiapan pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan
unsur-unsur pembelajaran terbaru di abad 21 dan terintegrasi dalam komponen
maupun tahapan pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Ø Karakteristik Rancangan Pembelajaran Inovatif ·
Kolaborasi
peserta didik dan guru ·
Berorientasi
HOTS ·
Mengintegrasikan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) ·
Berorientasi
pada keterampilan belajar dan mengembangkan Keterampilan Abad 21 (4C) ·
Mengembangkan
kemampuan literasi ·
Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) Ø Penyusunan Rancangan Pembelajaran Inovatif 2.Merancang Pembelajaran STEAM Ø Pengertian Rancangan Pembelajaran Inovatif dengan
Pendekatan STEAM Rancangan pembelajaran inovatif dengan pendekatan
STEAM Yaitu, segala persiapan pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan
unsur-unsur pendekatan STEAM baik secara tertanam (embedded) maupun
terintegrasi (integrated) dalam komponen maupun tahapan rencana pembelajaran
yang akan dilaksanakan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ø Langkah-langkah Perancangan Pembelajaran Inovatif
dengan pendekatan STEAM ·
Merumuskan
Tujuan Pembelajaran ·
Menganalisis
Materi Pembelajaran ·
Menentukan
Model, dan Metode Pembelajaran ·
Menentukan
Media, Alat, dan Sumber Belajar ·
Menyusun langkah-langkah
Pembelajaran ·
Penilaian
Pembelajaran ·
Menyusun
Kegiatan Tindak Lanjut ·
3.Merancang Pembelajaran Blended Learning Ø Perencanaan Pembelajaran “blended learning” ·
Menentukan
model pembelajaran “blended learning” ·
Menyusun RPP
“blended learning” ·
Menyiapkan
Bahan, Alat/Media, dan Sumber Belajar Tatap Muka dan Daring Ø Pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran daring
(online) ·
Teknologi
e-learning dengan aplikasi cisco webex ·
Teknologi
online learning dengan aplikasi SEVIMA EdLink ·
Teknologi e-learning
dengan aplikasi Google Classroom ·
Teknologi
e-learning dengan aplikasi Zoom Cloud Meeting ·
Teknologi
e-learning dengan aplikasi Edmodo ·
Teknologi
e-learning dengan aplikasi Moodle ·
Teknologi
e-learning dengan aplikasi Schoology 5. Merancang Pembelajaran Project Based Learning Ø Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Berbasis
Proyek PjBL
merupakan salah satu model pembelajaran yang berpijak pada teori belajar
konstruktivistik. Driscoll (2000) menyatakan prinsip-prinsip pembelajaran
kontruktivistik adalah; (1) melibatkan pebelajar dalam aktivitas nyata, (2)
negosiasi sosial dalam proses belajar, (3) kolaboratif dan pengkajian
multiperspektif, (4) dukungan menentukan tujuan dan mengatur proses belajar,
dan (5) dorongan merefleksikan apa dan bagaimana sesuatu dipelajari. Ø Merancang Pembelajaran Berbasis Proyek Langkah-langkah
merancang pembelajaran Project Based Learning dilakukan melalui tahapan
sebagai berikut: Menelaah KI dan KD, mana yang cocok, menulis Identitas,
Menuliskan Indikator, Menuliskan Tujuan pembelajaran, Menentukan Metode
Pembelajaran, Menuliskan Sumber Belajar, Menentukan Langkah-langkah
Pembelajaran, dan Menilai Hasil Pembelajaran. |
|
2 |
Daftar
materi yang sulit dipahami di modul ini |
1. Penyusunan Rancangan Pembelajaran Inovatif 2. Perencanaan Pembelajaran “blended learning” 3. Teknologi e-learning dengan aplikasi cisco webex 4. Teknologi online learning dengan aplikasi SEVIMA
EdLink 5. Teknologi e-learning dengan aplikasi Google
Classroom 6. Teknologi e-learning dengan aplikasi Zoom Cloud
Meeting 7. Teknologi e-learning dengan aplikasi Edmodo 8. Teknologi e-learning dengan aplikasi Moodle 9. Teknologi e-learning dengan aplikasi Schoology 10. Merancang Pembelajaran Berbasis Proyek |
|
3 |
Daftar
materi yang sering mengalami miskonsepsi |
1. Pengertian Rancangan Pembelajaran Inovatif dengan
Pendekatan STEAM 2. Teknologi e-learning dengan aplikasi cisco webex 3. Teknologi online learning dengan aplikasi SEVIMA
EdLink 4. Teknologi e-learning dengan aplikasi Google
Classroom 5. Teknologi e-learning dengan aplikasi Zoom Cloud
Meeting 6. Teknologi e-learning dengan aplikasi Edmodo 7. Teknologi e-learning dengan aplikasi Moodle 8. Teknologi e-learning dengan aplikasi Schoology |
|
Komentar