PULANGNYA SANG GURU
D
|
unia
pendidikan Universitas Flores Ende NTT pada umumnya dan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) pada khususnya kehilangan salah satu tokoh terbaiknya. Ialah
bapak Dr.Pius
Pampe, M.Hum, Dosen
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Universitas Flores Ende serta program
studi lainnya, yang juga selaku Dekan FKIP UNIFLOR, sang pejuang dan tokoh pendidikan yang telah berpuluhan tahun
mengabdi bagi bangsa ini telah menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Jumat
27 februari 2015 di Denpasar Bali.
Memang
di dunia ini tak ada yang abadi,ada awal ada akhir, ada pertemuan pasti ada
juga perpisahan,ada kelahiran pasti ada juga yang namanya kematian, ada perpisahan sementara tapi juga ada
perpisahan selamanya. Yang ini bukan tentang yang sementara tapi tentang
perpisahan untuk selama-lamanya. Memang kita sadar bahwa hidup ini merupakan
sebuah petualangan,
namun ketika Dia yang menjadikan kita hidup dan yang mengizinkan kita untuk berziarah
itu datang memanggil dan membawa kita kembali ke pangkuannya maka di saat itu
juga petualangan kita berakhir. Kematian
adalah misteri terbesar dalam hidup. Kadang kita terkejut dengan kesedihan
ketika mendengar orang terdekat atau orang yang kita kenal telah meninggalkan
kita untuk selama-lamanya. Kita tidak mengerti dia ada di sini dan sekarang dia
tidak ada, di mana dia pergi? Ke mana rohnya pergi? Jiwa kita mengetahui alam
abadi. Jika kita bertanya jiwa kita dengan pertanyaan yang nyata, maka akan
menemukan bahwa kita tahu manusia terbuat dari barang-barang keabadian.
Hari
jumat tanggal 27 februari 2015 mungkin merupakan hari yang bersejarah bagi
kami. Hari ini ada perasaan senang dan
juga ada sedihnya. Pada jumat pkl 02.00 siang kami mahasiswa semester 8 baru keluar
dari ruangan 1 PBSI UNIFLOR dengan wajah
yang riang gembira karena baru saja menyelesaikan ujian seminar proposal
sebagai salah satu tahap dalam proses untuk meraih gelar sarjana.
Namun
berbeda dengan cerita siang itu,
malamnya ketika kami masih terbawa dalam suasana senang karena sudah
menyelesaikan ujian seminar, sekitar pukul 08;00 aku seperti berada di alam
mimpi, tiba-tiba saya dikagetkan dengan munculnya banyak pesan dari teman-teman
kelas yang mengungkapkan duka cita karena salah satu dosen terhebat kami dan
yang selalu saya bangga-banggakan meninggal dunia, pak Dr.
Pius Pampe, M.Hum. aku kaget dan bahkan seolah-olah tidak
percaya bahwa hal itu benar-benar nyata. Mana mungkin bapak dosen yang baru
beberapa hari kemarin di kampus masih terlihat bersemangat dan ceria kok
diberitakan seperti ini. Ternyata beliau benar-benar meninggalkan kami untuk
selama-lamanya. Beliau meninggal di denpasar bali. Saya sendiri langsung
teringat dengan pertemuan terakhir kami, 3 hari sebelumnya di depan kampus pbsi
uniflor sebelum siangnya beliau terbang ke bali. Beliau nampak segar dan
bersemangat berbincang dengan kami di pagi itu menanyakan tentang perkembangan
penulisan penelitian kami.
Tentu
kami merasa kehilangan yang mendalam dengan hilangnya seorang tokoh besar dalam
bidang pendidikan ini. Terutama kami mahasiswa dan mahasiswi PBSI Universitas
Flores Ende yang setiap hari selalu bertemu dengan beliau. Di mata kami sebagai
mahasiswa, beliau merupakan dosen yang paling disiplin dan konsistensi. Kami
sebagai mahasiswanya kangen dengan sosok genius yang dalam kuliahnya sering menggunakan
istlah-istilah ilmiah dan selalu diselingi dengan humor-humor kecil yang
membuat kami tertawa ria terkadang kami juga tidak sadar bahwa teknik seperti
itu sengaja dibuat agar kami tidak jenuh, tidak ngantuk dan selalu bersemangat
di kelas. Terima kasih atas dedikasi dan kontribusimu kepada kami semua selama
ini. Akhirnya, hanya doa yang bisa kami panjatkan, semoga engkau bahagia di
alam sana.
Terpujilah
wahai Engkau Ibu Bapak Guru
Namamu akan selalu hidup, dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir, didalam hatiku
S'bagai prasasti terimakasihku 'ntuk pengabdianmu
Terpujilah wahai Ibu Bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir didalam hatiku
S'bagai prasasti terimakasihku 'ntuk pengabdianmu
Engkau bagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa
Namamu akan selalu hidup, dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir, didalam hatiku
S'bagai prasasti terimakasihku 'ntuk pengabdianmu
Terpujilah wahai Ibu Bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir didalam hatiku
S'bagai prasasti terimakasihku 'ntuk pengabdianmu
Engkau bagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa
TABE..............................................................
(ket: Dr.Pius Pampe,M.Hum - sumber foto: diambil dari fanpage FB Uniflor)
Komentar